Entah mengapa?
ketidaksengajaan itu berbuah menjadi gemuruh
gendang jantung yang begitu cepat,deras, kuat dan tak beraturan layaknya
perkusi jalanan yang bergelora menggema hingga kesudut kota, memaksa deras
aliran darah berjejal berlarian terburu-buru ke otak kanan ini hingga aku tak
tau harus berkata apa dan berbuat apa, aku terperanga pada sosok dirimu yang
jauh disana.
Entah mengapa?
Ketidaknyamanan terjadi ketika sesuatu tak
sengaja itu melihatmu, kemudian dengan gesitnya aku merekam setiap mili
gerak-gerikmu, menikmati pesona senyummu, dan mengagumi kesederhanaanmu, apa
adanya dirimu, padahal aku tak kenal siapa sosok di balik kacamataku ini.
ya aku rasa aku mengagumimu
tapi apakah aku pantas kagum pada dia dalam
waktu sekejap ini, hah, aku rasa aku
sudah gila, atau ada maksud lain dari genderang jantungku yang tiba-tiba
datang, tapi apa maksud lain itu? apakah ada suatu mission imposible yang harus aku pecahkan dari dia, aku bingung ya
aku bingung, padahal aku hanya melihat sosok wanita yang biasa saja parasnya,
yang tidak terlalu cantik, dan tidak ada istimewanya, aku tidak suka dengan
kebiasaannya, tapi aku kagum semua itu, oh tidak, semua ini sungguh diluar
nalarku, aku rasa aku sudah benar-benar gila, sampai-sampaiaku tak dapat lagi mengendalikan
jiwa ini, terombang ambing oleh senyumannya yang terus mengikuti langkahku.
aku melihatmu, dalam curi-curian pandang,
fokus dan tak mau lari darimu sedetikpun, suatu permainan klasik yang suka aku
mainkan dikala momentum ku bersamamu dan merasakan menjadi orang yang sombong
ketika curi curianku kau ketahui.
apa lagi ketika kesunyian malam telah datang
menyelimuti, semua bintang tertawa mentertawaiku terbahak-bahak, melihat mataku
masih terbelalak terngiang skenario yang aku rekam darimu, dan ketika skenario
itu hidup, tak sengaja imajinasiku bermain menghayal tinggi yang memaksa aku
untuk senyum dengan sendirinya.
ingin ku berontak, melawannya, memerangi
setiap tembakan stimulus yang dia
berikan bertubi-tubi padaku, tapi nurini ku tak bisa bohong dengan kekhusyukan kenikmatan
ini, setiap kali aku berontak setiap itu juga tensi kagumku meningkat, bahkan
dua kali dari pemberontakan ku
ya aku masih bingung,
aku
kagum atau lebih dari kagum?
Itu pertanyaan yang mesti aku tanyakan pada
siapa?
Aku tak mau telarut dalam manisnya imajinasi
ini, dan aku tidak mau kagumku naik kelas yang lebih tinggi lagi, karna aku
yakin aku bukan pemeran pendampingmu dalam nyatanya,tapi biarlah, imajinasi ku
indah dan akan lebih indah jika kau tau ceritanya, alur cerita yang penuh
klimaks, dan semua klimaks itu tak akan bisa dikalahkan oleh sinetron cinta
terhebat sekalipun, pasti khayalan itu sedikit mengelitik rasamu padaku, tapi sedikit,ya
mau bagaimana lagi,
aku mengerti, kau sudah tau akan kagumku, aku
mengerti tiap gerakan pelan menjauhmu, menjaga semuanya agar terlihat harmonis
dan tidak pernah terjadi apa-apa, ya, aku hanya mempunyai lensa cekung di dekat
mataku untuk melihatmu, dan hanya bisa merasakan bayanganmu yang maya, terbalik dan diperkecil,
iya aku hanya bisa merasakan dan memilikimu di
mayanya pikiranku,
iya kau melangkah dan berlari terbalik dengan tujuanku,
iya hanya cinta kecil dan akan diperkecil yang bisa kau berikan,
tapi itu tidak masalah, aku juga takut jika
kagumku menjelma berubah menjadi sesuatu yang lain yang lebih luar biasa lagi, aku
sudah melihatmu, terlanjur terperangkap dalam jaring yang kuat dan tak bisa
melepasnya sekarang aku hanya bisa menikmati, dan menghayati secara nyata, apakah
cerita selanjutnya sesuai dengan skenario imajinasiku atau malah sebaliknya.
hemm, sudah ketemu yang baru ye?
BalasHapushahahaa,,, dak lah yime,, masih seperti yang dulu,, wkwkwkw
Hapus